Selasa, 29 Mei 2012

Ingat pesawat ingat Habibie… (part 2)

Biografi Singkat Pak Habibie
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3e/Habibie-1.jpg
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya]. Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.

Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.

Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.

Inilah Kehebatan2 Beliau :

Bukti 1 : Penemu Teori Habibie
Pemakai dan produsen pesawat terbang sama-sama tidak tahu persis, sejauh mana bodi pesawat terbang masih andal dioperasikan. Akibatnya memang bisa fatal. Pada awal 1960-an, musibah pesawat terbang masih sering terjadi karena kerusakan konstruksi yang tak terdeteksi. Kelelahan (fatique) pada bodi masih sulit dideteksi dengan keterbatasan perkakas. Belum ada pemindai dengan sensor laser yang didukung unit pengolah data komputer, untuk mengatasi persoalan rawan ini.Titik rawan kelelahan ini biasanya pada sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin. Elemen inilah yang mengalami guncangan keras dan terus-menerus, baik ketika tubuhnya lepas landas maupun mendarat. Ketika lepas landas, sambungannya menerima tekanan udara (uplift) yang besar. Ketika menyentuh landasan, bagian ini pula yang menanggung empasan tubuh pesawat. Kelelahan logam pun terjadi, dan itu awal dari keretakan (krack).Titik rambat, yang kadang mulai dari ukuran 0,005 milimeter itu terus merambat. Semakin hari kian memanjang dan bercabang-cabang. Kalau tidak terdeteksi, taruhannya mahal, karena sayap bisa sontak patah saat pesawat tinggal landas. Dunia penerbangan tentu amat peduli, apalagi saat itu pula mesin-mesin pesawat mulai berganti dari propeller ke jet. Potensi fatique makin besar.Habibie-lah yang kemudian menemukan bagaimana rambatan titik krack itu bekerja. Perhitungannya sungguh rinci, sampai pada hitungan atomnya. Oleh dunia penerbangan, teori Habibie ini lantas dinamakan krack progression. Dari sinilah Habibie mendapat julukan sebagai Mr. krack. Tentunya teori ini membuat pesawat lebih aman. Tidak saja bisa menghindari risiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat pemeliharaannya lebih mudah dan murah.
http://i739.photobucket.com/albums/xx31/autisboy/n250.jpg
Bukti 2 : Penemu Faktor Habibie
Sebelum titik krack bisa dideteksi secara dini, para insinyur mengantispasi kemungkinan muncul keretakan konstruksi dengan cara meninggikan faktor keselamatannya (SF). Caranya, meningkatkan kekuatan bahan konstruksi jauh di atas angka kebutuhan teoritisnya. Akibatnya, material yang diperlukan lebih berat. Untuk pesawat terbang, material aluminium dikombinasikan dengan baja. Namun setelah titik krack bisa dihitung maka derajat SF bisa diturunkan. Misalnya dengan memilih campuran material sayap dan badan pesawat yang lebih ringan. Porsi baja dikurangi, aluminium makin dominan dalam bodi pesawat terbang. Dalam dunia penerbangan, terobosan ini tersohor dengan sebutan Faktor Habibie.Faktor Habibie bisa meringankan operating empty weight (bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar) hingga 10% dari bobot sebelumnya. Bahkan angka penurunan ini bisa mencapai 25% setelah Habibie menyusupkan material komposit ke dalam tubuh pesawat. Namun pengurangan berat ini tak membuat maksimum take off weight-nya (total bobot pesawat ditambah penumpang dan bahan bakar) ikut merosot. Dengan begitu, secara umum daya angkut pesawat meningkat dan daya jelajahnya makin jauh. Sehingga secara ekonomi, kinerja pesawat bisa ditingkatkan.
 
Faktor Habibie ternyata juga berperan dalam pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian kerangka pesawat. Sehingga sambungan badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara saat tubuh pesawat lepas landas. Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh, sehingga mampu menahan beban saat pesawat mendarat. Faktor mesin jet yang menjadi penambah potensi fatique menjadi turun.
http://i739.photobucket.com/albums/xx31/autisboy/do31.jpg
Bukti 3 : suma cum laude gan !
Gelar doctor ingenieur-nya disabet dengan predikat suma cum laude pada 1965. Rata-rata nilai mata kuliahnya 10. Presatsi ini membuatnya dipercaya jadi Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisis Struktur di Hamburger Flugzeugbau (HFB). Tugas utamanya adalah memecahkan persoalan kestabilan konstruksi bagian belakang pesawat Fokker 28. Luar biasa, hanya dalam kurun waktu enam bulan, masalah itu terpecahkan oleh Habibie.
Bukti 4 : Bikin Pesawat !
Ia meraih kepercayaan lebih bergengsi, yakni mendesain utuh sebuah pesawat baru. Satu diantara buah karyanya adalah prototipe DO-31, pesawat baling-baling tetap pertama yang mampu tinggal landas dan mendarat secara vertikal, yang dikembangkan HFB bersama industri Donier. Rancangan ini lalu dibeli oleh Badan Penerbangan dan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA).Hasil lainnya antara lain pesawat terbang pertama buatan Indonesia CN-235 dan N-250.Pesawat Airbus A-300 yang diproduksi konsorsium Eropa (European Aeronautic Defence and Space) tak lepas dari sentuhan Habibie. Maklumlah dalam konsorsium ini tergabung Daimler, produsen Mercedes-Benz yang mengakuisisi MBB.
http://i739.photobucket.com/albums/xx31/autisboy/cn235.jpg
Bukti 5 : Jabatan di MBB
Tahun 1969 Habibie dilirik oleh Messerschmitt Boelkow Blohm Gmbh (MBB), industri pesawat terbesar yang bermarkas di Hamburg. Jabatan Vice President/Direktur Teknologi MBB disabetnya tahun 1974. Hanya Habibie-lah, orang diluar kebangsaan Jerman yang mampu menduduki posisi kedua tertinggi itu.
Bukti 6 : Penghargaan
http://i739.photobucket.com/albums/xx31/autisboy/Warner-medal-1-250.jpg
Sedangkan dalam bentuk penghargaan, Habibie menerima Award von Karman (1992) yang di bidang kedirgantaraan boleh dibilang gengsinya hampir setara dengan Hadiah Nobel. Dan dua tahun kemudian menerima penghargaan yang tak kalah bergengsi, yakni Edward Warner Award. Beliau juga mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University.
Bukti 7 : Jadi Presiden RI ke – 3 !
Ini mungkin puncak karier beliau…. Masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanakan transisi dari negara otorian menjadi demokrasi. Sukses melaksanakan pemilu 1999 dengan multi parti (48 partai), sukses membawa perubahan signifikan pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia.
Habibie : Bapak Teknologi Indonesia
Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.
Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.

Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.
http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20080829_112429_panser24.gif
Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.

Daripada teriak2 g jelas kaya P***tikus2 yg hanya bisa bersuara2 tapi nothing, mending berkarya kaya pak habibie. Bisa mengharumkan nama Indonesia. Ayo para pemuda Indonesia, contohlah kesuksesan beliau. Sebagai pengaggum beliau, sangat saya sesalkan kenapa beliau disia2kan dinegeri ini, padahal diluar sana beliau sangat dihormati. INILAH INDONESIA

Sumber : Populerkan.com - http://negeridiawan.com

Ingat pesawat ingat Habibie…(part 1)

Setiap kali saya naik pesawat terbang, yang terlintas dipikiran saya adalah kok bisa ya sambungan antara badan dan sayap pesawat itu kuat dan tidak patah, padahal dia membawa beban bahan bakar dan juga beban mesin jet, belum lagi ditambah beban tekanan udara saat pesawat takeoff dan beban guncangan saat pesawat landing.

Salah satu jawabannya sudah saya temukan di Internet. Jaman dulu memang industri pesawat terbang dihadapkan pada masalah ini, yaitu seringkali kecelakaan terjadi karena kelelahan badan pesawat. Biasanya titik rawan kelelahan ini terjadi di sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang, atau antara sayap dan dudukan mesin, apalagi ketika mesin jet baru ditemukan beban sayap pesawat semakin besar. Akibatnya kelelahan pun terjadi, dan itu awal dari keretakan. Semakin hari keretakan itu semakin memanjang dan dapat berakibat fatal, karena sayap pesawat bisa patah tanpa diduga. Hal ini menyebabkan potensi fatique semakin besar. Saat itu para ahli belum mampu mendeteksi keretakan yang timbul di bagian sambungan.

Saat itulah salah satu jenius yang dimiliki oleh bangsa kita, B.J Habibie, datang menawarkan solusi. Berikut kutipan artikel di http://www.dwina.net/ yang saya dapat dari internet:

“Ketika itulah BJ Habibie datang menawarkan solusi. Beliaulah yang menemukan bagaimana rambatan titik crack itu berkerja, yang kemudian dikenal dengan nama teori crack progression. Dengan teorinya, Habibie berhasil menghitung crack itu dengan rinci sampai pada hitungan atomnya. Hal ini tidak saja bisa menghindari risiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat pemeliharannya lebih mudah dan murah. Teori crack progression atau yang lebih dikenal dengan Faktor Habibie, porsi rangka baja pesawat bisa dikurangi dan diganti dengan dominasi alumunium dalam body pesawat terbang. Dan dapat mengurangi bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar sampai 10 persen dari bobot konvesionalnya.

Faktor Habibie ternyata juga memiliki peran dalam pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian kerangka pesawat. Sehingga sambungan badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara ketika pesawat take off. Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh sehingga mampu menahan beban saat pesawat mendarat. Masalah penstabilan kosntruksi di bagian ekor pesawat ini dapat dipecahkan Habibie hanya dalam masa 6 bulan saja. Penemuan-penemuan yang berhubungan dengan konstruksi pesawat terbang dikenal dengan teori Habibie, Faktor Habibie, dan metode Habibie.”

Bayangkan, berarti sampai saat ini Pak Habibie menerima royalti dari setiap pesawat terbang yang diproduksi di dunia ini….superb!!!. Ketika para ahli pesawat terbang dari negara-negara maju saat itu tidak mampu memecahkan masalah ini, salah satu putra terbaik Indonesia berhasil memecahkan masalah tersebut. Bukan kah ini suatu kebanggaan buat kita bangsa Indonesia.

Saya temukan di youtube cuplikan saat dulu N250 pertama kali mengudara (http://www.youtube.com/watch?v=-FwdV28egbg). Kalau saja masih seperti dulu, kita tidak perlu repot-repot memborong pesawat dari luar negeri yang hanya akan menguntungkan negara lain. Negara kita negara kepulauan yang sangat memerlukan transportasi udara. Bila kita mampu memproduksi sendiri pesawat terbang bukankah ini suatu keuntungan besar bagi kita. Belum lagi kita bisa menjual ke negara lain. Bayangkan berapa banyak tenaga kerja terdidik yang bisa diserap oleh industri ini.

Jadi, stop menilai buruk bapak yang satu ini, beliau adalah salah satu putra terbaik yang dimiliki bangsa ini. Stop terhasut omongan para politikus bermulut busuk yang suka menjelek-jelekkan beliau. Bagi yang ingin tahu mengenai latar belakang semua keputusan yang dia ambil saat jadi presiden RI ke-3, bisa baca bukunya Detik-detik yang menentukan.
Jadi apa kesimpulannya? hehehe, kesimpulannya adalah bahwa kita tak boleh lagi merasa rendah diri atas bangsa lain, kita harus berkeyakinan kita bisa maju. Bagaimana? Kurangi nonton tv dan stop menyimak omongan para politikus dan komentator yang bermulut busuk, mari kita perbanyak baca dan berbuat daripada berbicara.

Lain kali setiap kali lihat pesawat atau naik pesawat ingatlah ada karya anak bangsa ini disana. Ceritakan kesemua orang, termasuk orang-orang dari negara lain supaya mereka tahu.

Kalau ingat beras ingat cosmos, maka Ingat pesawat ingat Habibie ;)

Minggu, 27 Mei 2012

sesuatu yang bikin saya senyum




1. WHEN U R ONLY 5 YRS OLD, I SAID I
LOVE U. U ASKED ME: WHAT IS IT?
(Saat kamu 5 thn, aku bilang aku cinta
padamu.
kau bertanya "apa itu?")

2. WHEN U R 15 YRS OLD, I SAID I
LOVE U.
U BLUSHED... U LOOK DOWN AND
SMILE...
(Saat kamu 15 thn, aku bilang aku cinta
padamu,
kamu malu dgn muka memerah,
menunduk dan
tersenyum)

3. WHEN U R 20 YRS OLD, I SAID I
LOVE U.
U PUT UR HEAD ON MY SHOULDER
AND
HOLD MY HAND... AFRAID THAT I
MIGHT
DISSAPEAR...
(Saat kamu 20 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu
meletakkan kepalamu dipundakku,
memegang
tanganku, takut aku akan menghilang..
pergi jauh)

4. WHEN U R 25 YRS OLD, I SAID I
LOVE U.
U PREPARE BREAKFAST AND SERVE
IT IN
FRONT OF ME, AND KISS MY FORHEAD
SAID: U BETTER BE QUICK, IT'S
GONNA
BE LATE~
(Saat kamu 25 thn, aku bilang aku cinta
padamu,
kamu menyiapkan sarapan, dan
mencium keningku
sambil berkata, "Sebaiknya kamu cepat makan,
nanti terlambat")

5. WHEN U R 30 YRS OLD, I SAID I
LOVE U.
U SAID: IF U REALLY LOVE ME,
PLEASE
COME BACK EARLY AFTER WORK .
(saat kamu 30thn, aku bilang aku cinta
padamu,.kamu menjawab, "klo kamu
memang cinta
padaku, pulanglah lebih awal dari kantor)

6. WHEN U R 40 YRS OLD, I SAID I
LOVE U.
UR CLEANING THE DINING TABLE AND
SAID: OK DEAR, BUT IT'S TIME FOR U
TO
HELP OUR CHILD WITH HIS/HER
REVISION...
(Saat kamu 40 thn, aku bilang aku cinta
padamu,
kamu membersihkan meja makan dan
berkata, "
baik sayang, tapi ini sudah waktunya membantu anak2x mengerjakannya tugasnya.."

7. WHEN U R 50 YRS OLD, I SAID I
LOVE U.
UR KNITTING AND U LAUGH AT ME:
(Saat kamu 50 thn, aku bilang aku cinta
padamu,..kamu asyik menjahit tertawa
mendengarnya)

8. WHEN U R 60 YRS OLD, I SAID I
LOVE U.
U SMILE AT ME SMILE
(Saat kamu 60 thn, aku bilang aku cinta
padamu,
kamu hanya tersenyum)

9. WHEN U R 70 YRS OLD. I SAID I
LOVE U.
WE SIT ON THE ROCK ING CHAIR WITH
OUR GLASSES ON. I'M READING
YOUR LOVE LETTER THAT U SENT TO
ME
50 YRS AGO...WITH OUR HAND
CROSSING
TOGETHER...
(Saat kamu 70 thn, aku bilang aku cinta
padamu.
Kita duduk berdua diatas kursi goyang.
dengan kacamata sambil
membacakan surat cinta yang pernah kamu
buat 50 thn
yang lalu...tangan kita saling bersilangan)

10. WHEN U R 80 YRS OLD, U SAID U
LOVE
ME! I DIDN'T SAY ANYTHING BUT
CRIED...
THAT DAY MUST BE THE HAPPIEST
DAY
OF MY LIFE! BECAUSE U SAID U LOVE
ME!!
(Saat kamu 80 thn, kamu bilang kamu cinta
padaku.
Aku hanya diam tapi mataku berlinang
air mata.
hari itu adalah hari yang paling
membahagiakan
bagiku karena kamu bilang kamu cinta padaku!!!!)

PLEASE APPRECIATE YOUR LOVED
ONES..
SAY "I LOVE YOU" TO THEM TODAY